Alhamdullilah,.. sudah sampai kita pada acara Webinar #7, webinar ini merupakan webinar yang membawakan materi hemodialisis, menurut keterangan ketua panitia abay taryana bahwa pada sesi webinar terakhir yaitu webinar #8 tidak akan diisi oleh materi terkait hemodialisis tetapi akan diisi dengan materi sejarah dan perkembangan hemodialsis di jawa barat dan akan menghadirkan beberapa tokoh perawat senior di jawa barat yang pertama kali terlibat dalam pembentukan unit dialisis, jadi nantikan dan hadiri webinar #8 yang mungkin akan berbeda dengan webinar sebelumnya,...
Pada webinar #7 ini menghadirkan 3 pembicara antara lain yaitu yang pertama DR. Ria Bandiara, dr., SpPD-KGH., FINASIM tentang "Pemberian Terapi Anti Koagulan Dalam Penatalaksanaan Dialisis" menurut dr ria pembrian antikoagulan bertujuan untuk mencegah adanya pembekuan pada srkuit extrakorporeal pada proses dialisis, ada beberapa teknik pemberian antikoagulan dengan cara continue heparin, tight heparin, dan free heparin. Adapun dalam pemberian heparin hal yang harus diperhatikan antara lain trombositopenia berat, terdapat bukti perdarahan aktif, riwayat operasi besar dalam 72 jam sebelumnya perdarahan intrakranial atau ekstradural aktif, perikarditis uremik, faktor koagulasi VII atau defisiensi VIII, atau yang sedang dirawat dengan mendapat anti koagulan sistemik.
R. Meitha Roosmeilany M, S.Kp., M.Kep sebagai narasumber kedua berbicara tentang "SURVEI TERFOKUS DI UNIT HEMODIALISA DAN APLIKASINYA PADA ERA PANDEMI DAN AKB". Meitha menjelaskan bahwa tujuan dari akreditasi yaitu untuk memberikan jaminan, kepuasan dan perlindungan kepada masyarakat, memberikan pengakuan kepada RS yang telah menerapkan standar yang ditetapkan, Menciptakan lingkungan internal RS yang kondusif untuk penyembuhan dan pengobatan pasien sesuai standar struktur, proses dan hasil (outcome). untuk itu setiap rumah sakit wajib terakreditasi untuk menjamin setiap pelayanan terhadap pasien
"Skrining Nutrisi Pada Pasien Hemodialisa Rutin" merupakan materi terakhir yang dibawakan oleh Dadang Yopan Ginanjar, S.Kep., Ners. Pada materi ini dadang menjelaskan bahwa pasien CKD memgalami masalah imunitas dimana penurunan imunitas ini selain dari proses penyakitnya dipengaruhi juga oleh status nutris dimana status nutrisi juga akan mempengaruhi kualitas hidup pasien HD. melihat hal tersebut diperlukan maka diperlukan adanya skrining nutrisi untuk mengaetahui status pasien nutrisinya. Pasien akan dilakukan assessment nutrisi kemudian jika ditemukan data buruk maka peran perawat untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk menjaga nutrisi pasien tetap dalam keadaan baik.
HF 2020